ISLAMIC BOOK FAIR 2023 AKAN KEMBALI HADIR DI ISTORA SENAYAN

“Islamic Book Fair kembali ke tempat awal” ujar Hikmat Kurnia – Ketua Ikapi DKI Jakarta. Memang secara histori awal acara Islamic Book Fair berawal di Istora Senayan, tetapi dikarenakan beberapa waktu lalu Istora Senayan sempat di renovasi sehingga memaksa Event Islamic Book Fair dipindahkan ke JCC selama kurang lebih 3 atau 4 periode.

Semoga kembali nya event ke Istora Senayan bisa kembali membangkitkan semangat para penggerak event buku terutama khususnya buku-buku Agama Islam. Islamic Book Fair akan di selenggarakan pada tanggal 20-24 September 2023, Gedung Istora Senayan GBK. Htm Islamic Book Fair, Rp 10.000 (Pelajar/mahasiswa) & Rp 15.000 untuk (Umum).

Mari ramaikan pameran buku islam terbesar se-Asia Tenggara, ajak keluarga, teman atau sahabat untuk ikut meramaikan. LENTERA HATI akan ikut turut serta di ISLAMIC BOOK FAIR 2023 di STAND ARAFAH NO 1, dapatkan harga khusus selama pameran … bagi yang tidak bisa datang/hadir bisa juga mendapatkan secara online melalui akun official marketplace kami di SHOPEE.CO.ID & TOKOPEDIA.COM

Keluarga Kita : Mencintai dengan lebih baik

12 Agustus 2023 bertempat di PERPUSTAKAAN JAKARTA BARAT, kami penerbit BUAH HATI salah satu imprint penerbit LENTERA HATI  bekerjasama dengan DISPUSIP PERUSTAKAAN JAKARTA BARAT mengadakan acara sesi parenting remaja bertajuk “REMAJA SUKA BAPER ?”. Di hadiri oleh para orang tua dan remaja yang peduli akan ilmu parenting untuk masa depan

Banyak diskusi menarik yang terjadi, sesi cerita dan saling berefleksi membuktikan bahwa banyak hal dalam dunia parenting yang masih belum kita pelajari dan yang paling penting adalah penerapan kurikulum-kurikulum yang ada di Keluarga kita sesuai dengan beberapa video cuplikan yang di sampaikan oleh ibu NAJELAA SHIHAB selaku seorang psikolog dan founder YAYASAN RANGKUL KELUARGA KITA

Lebih dari 2 Jam acara berlangsung dan diakhiri dengan foto bersama, kesimpulan dari acara ini adalah bagaimana kita bisa berempati dengan anak, dahulukan dialog dan diskusi terutama dengan Remaja karena di fase ini banyak hal perubahan yang terjadi dan kita sebagai orang tua harus jeli dan bisa memahami perubahan itu dan tentunya menyikapi perubahan tersebut dengan tepat

 

Loading…


Bersama-sama, dukung ibu sukses menyusui dan bekerja

Perempuan seharusnya tidak perlu memilih antara menyusui bayinya dan pekerjaannya.
Pekan ASI Sedunia diadakan pada minggu pertama bulan Agustus setiap tahun, didukung WHO, UNICEF, Kementerian Kesehatan, serta mitra masyarakat sipil.

Tema tahun ini berfokus pada menyusui dan dunia kerja, memberikan peluang strategis untuk mengadvokasi hak-hak pekerja yang penting untuk keberhasilan menyusui, termasuk cuti melahirkan minimal selama 18 minggu, idealnya lebih dari 6 bulan, dan kebijakan pendukung setelahnya di tempat kerja.

Adalah kebutuhan mendesak untuk memastikan perempuan dapat menyusui selama yang diinginkannya: lebih dari setengah miliar perempuan pekerja tidak mendapatkan fasilitas maternitas dasar; dan lebih banyak lagi perempuan tidak mendapat dukungan ketika mereka kembali bekerja.

Di Indonesia, hak tersebut dilindungi oleh Undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maupun Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
WHO akan menggunakan pekan ini untuk mengangkat praktik-praktik baik dukungan  tempat kerja untuk praktik menyusui, di berbagai negara, pada beragam jenis kontrak dan sektor, dan mempromosikan aksi-aksi untuk membantu memastikan keberhasilan menyusui bagi semua perempuan yang bekerja, di mana pun mereka bekerja.

M Quraish Shihab : Bicara Pendidikan Seksual Tidak Selalu Membicarakan Tentang Aktivitas Seksual

Buku ini lahir sebagai secercah jawaban atas sejumlah pertanyaan mengenai pandangan Islam menyangkut seks, misalnya bagaimana Islam memandang seks dan cara penyalurannya? Perlukah ia dibicarakan dan diajarkan kepada anak dan remaja? Bagaimana hal tersebut dibicarakan? Ini kemudian melahirkan banyak pertanyaan baru, misalnya apa itu cinta? Bagaimana dengan cinta sebelum pernikahan? Apa tujuan pernikahan? Apa substansi seks dan bagaimana mempraktikkannya? Adakah tuntunan Islam tentang hal-hal tersebut bahkan adakah dalam Al-Quran atau Sunnah Rasul saw. uraian menyangkut seks yang disampaikan di hadapan khalayak? Dan sebagainya.

Tentu saja banyak ragam pertanyaan dan jawaban yang dikemukakan, baik oleh para pakar maupun orang kebanyakan sesuai usia, pengetahuan, dan kecenderungan masing-masing. Buku ini berusaha menjawab sekelumit dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, terdorong oleh maraknya persoalan seks dewasa ini.

Pada akhirnya, segala upaya kependidikan yang dapat membantu siapa pun menghadapi aneka problem mengenai dorongan seksual, merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan, apa pun nama yang diberikan menyangkut ragam pendidikan itu! Buku ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya dalam konteks tersebut, dengan jalan menghidangkan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi saw. sambil menjelaskan maksudnya walau secara singkat dan sederhana.

Loading…


Your Career Workbook – Rene Suhardono

Buku ini ditulis dan didesain untuk menemani 2 buku yang telah diterbitkan sebelumnya, Your Job is Not Your Career (2021) dan Life Crisis: Dealing with Meaninglessness (2022) atas usulan beberapa sahabat penulis dan pembaca untuk secara khusus memisahkan lembaran latihan dan worksheet.

Your Journey Book tersusun dalam lima bagian, yaitu;

  1.  Observasi pekerjaan & karier yang anda minati,
  2. Diri & aspirasi, bukan cuma ambisi,
  3. Realitas & cara pandang,
  4. Krisis & progress, dan
  5. Distraksi & kebersyukuran

Penulis menggunakan berbagai metode/alat/teknik yang sebagian dari hasil uji coba sendiri dan sebagian lainnya diperoleh dari berbagai referensi yang diadaptasi. Buku ini tidak hanya untuk dibaca atau dituliskan, tetapi untuk dijadikan sebagai teman jalan perjalanan kehidupan profesional anda.

Loading…


“Menghidupkan Imajinasi Anak melalui Acara Storytelling”

Junissa Bianda – Penulis dan Ilustrator Buku Kareem & Khaleel

Storytelling atau bercerita adalah kegiatan yang telah ada sejak zaman purba, di mana cerita-cerita dituturkan dari generasi ke generasi untuk menyampaikan nilai-nilai, hiburan, dan pengetahuan. Dalam era digital saat ini, acara storytelling tetap memegang peranan penting dalam menghidupkan imajinasi dan memperkaya dunia anak-anak maupun orang dewasa.

Acara storytelling adalah sebuah forum di mana cerita-cerita menarik disampaikan secara langsung oleh seorang storyteller kepada pendengar. Biasanya, storyteller menggunakan suara, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah untuk menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pendengar.

Salah satu manfaat utama dari acara storytelling adalah kemampuannya untuk menggugah imajinasi. Ketika kita mendengarkan cerita, pikiran kita terbawa jauh ke tempat-tempat baru, bertemu dengan karakter-karakter menarik, dan mengalami petualangan yang tak terbayangkan sebelumnya. Ini membantu kita memperluas pandangan dunia dan merangsang kreativitas.

Selain itu, acara storytelling juga dapat membantu dalam pembelajaran. Cerita-cerita yang disampaikan dengan cara yang menarik dan interaktif dapat membantu memperkuat pemahaman dan meningkatkan daya ingat. Dengan mengemas pelajaran dalam bentuk cerita yang menarik, pesan-pesan tersebut dapat dengan mudah dicerna dan diingat oleh para pendengar.

Kak Neneng (Storyteller), sedang bercerita tentang Kareem & Khaleel “Hati Yang Bersyukur” di depan anak-anak ..

Acara storytelling juga memainkan peranan penting dalam membangun hubungan antara storyteller dan pendengar. Melalui cerita, storyteller dapat menciptakan ikatan emosional dengan audiensnya, membangun kepercayaan, dan menginspirasi mereka. Pendengar merasa terhubung dengan cerita dan storyteller, sehingga mereka lebih terbuka untuk menerima pesan-pesan yang disampaikan.

Tidak hanya untuk anak-anak, acara storytelling juga sangat menarik bagi orang dewasa. Kehadiran acara storytelling bisa menjadi waktu yang berharga untuk bersantai, melupakan sejenak kehidupan sehari-hari, dan memasuki dunia imajinasi. Para pendengar dapat merasakan keajaiban cerita yang menghibur dan memberikan inspirasi baru dalam kehidupan mereka.

Dalam dunia yang serba digital ini, acara storytelling tetap menjadi kegiatan yang bernilai. Menghidupkan imajinasi, memperkaya pengetahuan, dan membangun hubungan emosional adalah beberapa dari banyak manfaat yang diperoleh dari acara storytelling. Jadi, mari kita merayakan seni bercerita dan terus menghadiri acara-acara storytelling yang memikat, agar keajaiban cerita tetap hidup dalam hati dan pikiran kita.

 

 

Lentera Hati dan Aplikasi KESAN Rilis Buku Digital Quraish Shihab

Seorang muslim membaca koleksi buku Islaminya di aplikasi KESAN. Foto. Dok. KESAN

Jakarta, 23 November 2021 — Penerbit Lentera Hati resmi meluncurkan buku-buku digital karya cendekiawan muslim M. Quraish Shihab di aplikasi KESAN, pada Rabu (23/11/2022). Puluhan buku yang ditampilkan mencakup tema yang beragam dari mulai Alquran, tafsir, doa tanya jawab Islami, hingga rahasia sukses dunia-akhirat.

Penerbit Lentera Hati mengatakan bahwa digitalisasi buku-buku Islami menjadi penting guna menjangkau lebih banyak pembaca. “Digitalisasi ini diharapkan mampu menjangkau tidak hanya pembaca setia buku-buku cetak Pak Quraish, tapi juga menjangkau generasi muda muslim yang ingin mengakses buku-buku Islami populer dengan format digital,” ujar Nasywa Shihab, Direktur Lentera Hati.

Sementara itu, CEO aplikasi KESAN Hamdan Hamedan mengatakan, pihaknya senang digandeng Lentera Hati dalam menerbitkan buku-buku digital M.Quraish Shihab. “Kami amat bersemangat menyajikan buku-buku Prof. Quraish dalam bentuk digital di aplikasi KESAN. Kita tahu bahwa smart phone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita sehingga harapannya smart phone dapat menjadi cara buat kita belajar agama Islam secara praktis, kapan pun dan di mana pun,” ujar Hamdan.

Aplikasi KESAN sendiri merupakan aplikasi Islami karya anak negeri yang menunjang kebutuhan ibadah dari mulai Alquran Digital, Jadwal Shalat, Kiblat, hingga Konsultasi Islami. Aplikasi KESAN dapat diunduh gratis di Google Play, Apple Store, atau di website KESAN (www.kesan.id).

 

Tentang KESAN

KESAN adalah aplikasi Islami karya anak negeri terlengkap, gratis, dan bebas iklan yang didesain khusus untuk mengedukasi dan menemani ibadah umat Islam setiap saat.

Belajar Toleransi dari Al-Quran dan Teladan Nabi – M QURAISH SHIHAB

Jakarta, 6 Agustus 2022. Islamic Book Fair (IBF) ke-20 tahun 2022 di JCC Senayan dimeriahkan dengan bedah buku terbaru karya intelektual muslim Indonesia Prof. Dr. M. Quraish Shihab yang berjudul Toleransi: Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagamaan.

Bedah buku berlangsung Sabtu (6/8/2022) di stan pameran Majelis Hukama Muslimin (MHM), hall A JCC Senayan, Jakarta. Hadir sebagai narasumber, Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin dan Gubernur NTB (2008 – 2018) TGB Dr Zainul Majdi, MA. Selaku moderator Dr. Muchlis M Hanafi, MA.

Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati bekerja sama dengan Majelis Hukama Muslimin (MHM) kantor cabang Indonesia. Sinergi dalam penerbitan buku ini dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar MHM dan Lentera Hati dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, serta mengkonsolidasikan nilai-nilai dialog dan toleransi, sebagaimana yang menjadi tujuan keterlibatan MHM dalam IBF kali ini.

Terbit awal Agustus 2022 buku ini menjelaskan bahwa perbedaan dalam hal apa pun adalah rahmat. Karenanya diperlukan toleransi. Prof Quraish mendefinisikan toleransi sebagai pengakuan eksistensi terhadap pihak lain menyangkut diri, keyakinan, dan pandangannya tanpa harus membenarkan. Makna toleransi ini didukung oleh beberapa ulama terkemuka dalam Islam.

Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendasarkan argumennya saat menulis tema toleransi ini pada beberapa ayat Al-Quran, salah satunya QS. al-Hujurat (49): 13 yang menjelaskan keragaman dalam kehidupan, baik dari kesukuan, warna kulit, keyakinan, dan lain-lain. Penjelasan Al-Quran yang diikuti dengan teladan-teladan yang telah dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw. membuktikan bahwa toleransi telah menjadi keniscayaan sejak masa sebelum globalisasi.

Karenanya, Prof. Dr. M. Quraish Shihab menegaskan, “Dewasa ini, di era globalisasi, dunia diibaratkan telah menjadi bagaikan “desa kecil” atau dalam istilah Nabi Muhammad saw. sebagai kehidupan dalam suatu perahu. Dewasa ini dalam keadaan demikian, sungguh amat penting semua kita bekerja sama menghindarkan tenggelamnya perahu yang kita tumpangi bersama. Salah satu upaya yang terpenting adalah memahami dan menggalakkan toleransi baik antarumat beragama, maupun antara umat seagama bahkan antarsesama umat manusia. Inilah motivasi utama penulis menghidangkan buku ini.”

Buku ini juga menjelaskan posisi manusia dalam konteks ketuhanan dan kemanusiaan yang diikuti dengan dalil dan sekaligus pedomannya. Buku Prof. Dr. M. Quraish Shihab ini menegaskan bahwa kemanusiaan selalu beriringan dengan keberagamaan. Dengan menampilkan banyak kisah dalam Al-Quran tentang teladan dan praktik toleransi, kisah perjalanan dakwah Nabi saw. yang diikuti oleh sahabat, tabiin, dan para ulama, buku ini membuktikan bahwa perbedaan tidak menegasikan penghormatan dan penghormatan tidak berarti pembenaran, baik dalam hubungan sesama muslim atau agama lain.

Buku ini mengajarkan pembaca untuk dapat memberikan penilaian terhadap kesalahan, namun bukan membenci yang bersalah; membenci kedurhakaan, tetapi mengasihi dan memaafkan yang berdosa; mengkritik pendapat, dengan tetap menghormati pengucapnya, menyembuhkan penyakit dan mengusir penderitaan, bukan mengenyahkan yang sakit, bukan juga mengusir penderita.

Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin menilai buku Toleransi ini, meskipun kecil, padat dengan rujukan Al-Qur’an, Hadis, bahkan sejarah. Misalnya disebutkan bahwa Khalifah Umar r.a. ketika dipersilakan untuk salat di dalam gereja, beliau memilih untuk salat di tangga.

“Saya khawatir, jika saya salat di dalam, nanti umat Islam akan mengklaim gereja itu milik kita, lalu mereka ubah jadi masjid,” kata Umar beralasan.

Dr. TGB. Zainul Majdi, MA, yang juga hadir sebagai pembahas melihat Prof Dr Quraish Shihab dalam buku terbarunya yang bertajuk “Toleransi” ini ingin meletakkan sesuatu pada tempatnya. Menurut TGB, panggilan akrabnya, kemampuan untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya itu sangat penting, di dalam berislam, bersosialisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebab, itulah ajaran Islam.

“Rasulullah, ketika bicara tentang akidah dan ritual ibadah dengan ketika berbicara tentang muamalah itu berbeda. Kalau bicara tentang akidah itu singkat dan sederhana, tidak ada improvisasi dalam akidah,” ujarnya.

“Terkait ritual ibadah, juga sama dengan akidah, prinsipnya mengikut saja. Misalnya, salatlah sebagaimana Salat Rasulullah,” sambungnya. Hal itu, berbeda dengan saat bicara tentang muamalah.

Prof Quraish menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang disampaikan oleh pembahas. Namun, penulis Tafsir Al-Misbah ini juga menyayangkan tidak ada kritik yang disampaikan pembahas terhadap bukunya. Menurutnya, tidak ada suatu karya yang tidak ada kekurangannya. “Mestinya ada kritik, yang kita harapkan untuk perbaikan cetakan yang akan dating,” pesannya.

Direktur Muslim Elders Indonesia Muchlis M Hanafi, selaku moderator acara, menyampaikan apresiasi atas penerbitan buku ini oleh Majelis Hukama Indonesia bekerjasama dengan Lentera Hati.

Direktur Penerbit Lentera Hati Nasywa Shihab mengemukakan secara khusus alasan terbitnya buku bertema toleransi ini. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik agama, suku, ras, budaya, dan lainnya. Keragaman itu bahkan ada di internal masing-masing agama, termasuk Islam. Pada saat yang sama, dunia saat ini sedang dihadapkan pada adanya praktik intoleransi, termasuk yang saat ini dirasakan marak di media sosial. Agama dimainkan untuk isu politik, saling menyalahkan dan memurtadkan, serta dinamika lainnya.

“Buku ini penting untuk hadir ke publik, tidak hanya untuk memahami makna toleransi, tapi juga sejumlah nilai yang diajarkan Al-Quran dan praktik yang diteladankan Nabi Muhammad saw,” tegasnya

Urgensi dan Signifikansi Digitalisasi Tafsir Al-Quran Yang Moderat

Alhamdulillah setelah 2 tahun rehat dalam perhelatan buku terbesar di INDONESIA, kali ini kami mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam perhelatan buku yang bertajuk INDONESIA INTERNATIONAL BOOK FAIR 2021 di JCC, Senayan – Jakarta. IIBF yang berlangsung mulai tanggal 8-12 Desember 2021 kemarin menjadi bukti bahwa dunia perbukuan masih tetap eksis ditengah PANDEMI yang tengah melanda INDONESIA secara keseluruhan. Dengan prokes yang ketat alhamdulillah acara tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

Tepat tanggal 10 Desember 2021, kami mengadakan sebuah acara yang bertemakan “Urgensi dan Signifikansi Digitalisasi Tafsir Al-quran Yang Moderat” menghadiri 2 narasumber yang berkompeten membahas terkait DIGITALISASI AL-QURAN di ERA ke kinian. Hadir 2 narasumber HAMDAN HAMEDAN (CEO APLIKASI “KESAN”) dan SAVIC ALI (CEO ISLAMI.CO dan Nu Online)

Tema tersebut dibuat karena ingin melihat dunia digital yang semakin memengaruhi pola kehidupan masyarakat, termasuk dalam pemahaman dan penafsiran terhadap Al-Quran. Sifatnya yang terbuka, cepat, dan luas telah memberikan ruang bagi berkembangnya berbagai aliran pemikiran, ragam penafsiran, dan sebagainya. Tafsir-tafsir keagamaan yang ekstrem terhadap Al-Quran, baik kiri maupun kanan, turut berkontestasi mengisi ruang-ruang keislaman digital. Dalam konteks ini, tafsir-tafsir moderat perlu diketengahkan sebagai arus utama bagi masyarakat di era digital ini.

 

Tebar Al-Quran ke Pelosok Nusantara

“Sebagian dari amal, kebaikan yang mengikuti hingga setelah kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkan, anak saleh yang ditinggalkan, dan memberikan Al-Quran..” – (HR. Ibnu Majah)

***

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalkan, kami dari Pusat Studi Al-Quran. Sebuah lembaga dengan visi membumikan Al-Quran dan mempunyai tekad untuk menyebarkan pemahaman dan ilmu tentang Al-Quran kepada masyarakat luas.

Pusat Studi Al-Quran memiliki berbagai program yang sudah dijalankan, seperti Pondok Pesantren Pasca Tahfidz, Halaqah Tafsir, Kajian Membumikan Al-Quran, dan sebagainya.

Kali ini Pusat Studi Al-Quran ingin mengajak saudara-saudara semua untuk turut berpartisipasi dalam gerakan “Tebar Al-Quran ke Pelosok Nusantara” untuk menyebarkan ilmu Al-Quran kepada saudara-saudara kita lainnya di berbagai pelosok daerah di Indonesia.

Mari bergabung untuk menolong saudara kita kepada kebaikan khususnya untuk belajar Al-Quran.

“Barang siapa yang membantu hajat saudaranya maka Allah akan membantu hajatnya”. (HR Muslim).

Salam,

Pusat Studi Al-Quran