Tafsir Al-Mishbah Melangkah ke Era Digital: Mendalami Makna Ayat Al-Qur’an Melalui Aplikasi
Jakarta, 31 Oktober 2023 – Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang tentang pengajaran Al-Qur’an. Ulama di Indonesia terus berupaya mengajarkan Al-Qur’an melalui tafsir, bahkan sejak abad ke-17. Salah satu tafsir yang cukup dikenal masyarakat Indonesia adalah “Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab (MQS), yang telah diakui oleh para ulama di dalam dan luar negeri. Setelah hadir dalam bentuk buku dan audio visual di program televisi, dengan penuh rasa syukur, pada hari ini Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) meluncurkan Aplikasi Tafsir Al-Mishbah yang dirancang untuk membuat ajaran Al-Qur’an lebih mudah diakses seluruh lapisan masyarakat pada era digitalisasi yang pesat.
Tafsir Al-Mishbah memiliki gaya bahasa penulisan yang mudah dicerna oleh segenap kalangan, dan menjadi salah satu karya tafsir paling komprehensif dalam mengulas setiap ayat Al-Qur’an, yang disertai dengan contoh konkret dan relevan dengan realitas sosial serta budaya Indonesia. Hal ini pun diturunkan ke dalam bentuk aplikasinya.
“Dengan hadirnya Aplikasi Tafsir Al-Mishbah sebagai manifestasi dari Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), semoga dapat menjadikan Al-Qur’an lebih dekat dan mudah diakses oleh publik. Ini merupakan langkah penting untuk memperluas kesempatan dan keterjangkauan bagi masyarakat untuk memahami makna setiap ayat dalam Al-Qur’an dengan lebih mudah dan fleksibel, di mana pun dan kapan pun,” menurut Nasywa Shihab, Direktur Utama Penerbit Lentera Hati, sebagai penerbit buku Tafsir Al-Mishbah.
Sesuai dengan arti dari kata Al-Mishbah yaitu pelita yang dapat memberi penerangan bagi yang berada dalam kegelapan, sejalan dengan motivasi dari sang penulis, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Penulis dan Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an ketika membuat Tafsir Al-Mishbah, “Harapannya, Tafsir Al-Mishbah dalam bentuk aplikasi ini dapat terus memberi kemudahan bagi umat Islam di mana pun, khususnya Indonesia, untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dari setiap ayat dalam Al-Quran serta membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dalam pemikiran masyarakat sehingga mereka dapat konsisten menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan.”
Tafsir Al-Mishbah dengan berbagai keunggulannya, menjadikannya sebuah karya tafsir yang sangat
istimewa. Ini juga tertuang dalam fitur yang terdapat dalam aplikasi ini,
“Melalui aplikasi ini, umat Muslim di Indonesia tidak hanya dapat mempelajari makna dari setiap ayat dalam Al-Qur’an di mana pun mereka berada, namun juga mendapat kemudahan dalam mencari pembahasan tertentu yang mengarahkan pada tafsir ayat sesuai dengan topik, sehingga target pengguna seperti masyarakat umum yang baru mulai belajar tentang Al-Qur’an, ataupun para akademisi yang mencari referensi, bisa mendapatkan jawaban atau arahan dengan cepat,” jelas Arkka Dhiratara, CEO Hukum Online yang juga Tech. Advisor.
Tafsir Al-Mishbah Apps Tafsir Al-Mishbah akan terus mengembangkan beragam fitur untuk mempermudah proses pembelajaran Al-Qur’an, termasuk akan tersedianya terjemahan tafsir dalam bahasa Inggris, serta penambahan materi audio video kajian Tafsir Al-Mishbah yang telah disiarkan di salah satu stasiun TV nasional.
KH. Ulil Abshar Abdalla, M.A, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang turut hadir menyatakan, “Bahasa Arab di dalam Al-Qur’an memiliki kedalaman dan nuansa yang sangat kaya sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi seorang mufasir untuk melakukan interpretasi dan penekanan terhadap apa yang sebenarnya dimaksud Al-Qur’an. Yang istimewa dari Tafsir Al-Mishbah adalah kemampuannya untuk menjelaskan secara terperinci makna-makna kata yang dikandung dalam Al-Qur’an. Terlebih penulisnya, Prof. Quraish Shihab, terus terlibat dalam pengembangan-pengembangan Tafsir Al-Mishbah hingga menjadi bentuk aplikasi seperti sekarang.
Keterlibatan penulis dapat dimaknai dengan jaminan konsistensi kualitas Tafsir Al-Mishbah dalam ragam platform sehingga bisa dinikmati oleh publik secara lebih luas. Termasuk ke depan rencana penerjemahan Tafsir Al-Mishbah ke dalam Bahasa Inggris.” Pusat Studi Al-Qur’an merupakan organisasi nirlaba yang konsisten menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Indonesia melalui berbagai program dan inisiasinya, salah satunya adalah aplikasi Tafsir Al-Mishbah ini. “Aplikasi ini terwujud tidak luput dari dukungan para donatur yang sejalan dengan nilai yang dianut Pusat Studi Al-Qur’an dan menjadikan aplikasi ini sebagai wakaf produktif. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan kekayaan sumber belajar Al-Qur’an bagi para pembaca kami dengan terus melakukan perkembangan melalui program yang inovatif dan relevan,” tutup Nasywa.
TERIMA SEKJEN MHM DAN DELEGASI, PRESIDEN APRESIASI KONFERENSI AGAMA DAN PERUBAHAN IKLIM
Presiden RI Joko Widodo hari ini, Kamis (5/10/2023), menerima Sekjen Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam di Istana Merdeka. Hadir dalam pertemuan ini, Anggota dan salah satu pendiri MHM Prof. Dr. M Quraish Shihab, Anggota MHM Pusat yang juga Ketua Komisi Fatwa Kantor Urusan Agama Islam di Dubai, Dr. Ahmed Al-Haddad, Anggota Komite Eksekutif MHM TGB Dr. Muhammad Zainul Majdi, dan Direktur Kantor Majelis Hukama Muslimin Cabang Indonesia Dr. Muchlis M. Hanafi.
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada MHM atas peresmian kantornya di Indonesia. Presiden juga mengapresiasi Langkah MHM menyelenggarakan Konferensi ‘Agama dan Perubahan Iklim’ untuk negara-negara Asia Tenggara. Presiden Widodo juga menyampaikan dukungannya terhadap Conference of The Parties 28 (COP28) yang akan diselenggarakan di Uni Emirat Arab pada akhir 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo juga memuji upaya MHM, di bawah kepemimpinan Grand Syekh Al-Azhar Imam Akbar Dr. Ahmed Al-Tayeb, dalam mempromosikan perdamaian dan hidup berdampingan. Presiden juga mengakui pentingnya inisiatif MHM dalam merumuskan visi bersama bagi para pemimpin dan tokoh agama mengenai isu perubahan iklim dan menekankan keyakinan kuatnya akan pentingnya dialog antaragama dan menyatakan niatnya untuk mengunjungi Paviliun Iman di COP28.
Presiden Widodo juga mengapresiasi upaya Presiden Uni Emirat Arab, Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, dalam mendorong hidup berdampingan dan persaudaraan umat manusia. Apresiasi juga diberikan atas lahirnya Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan Abu Dhabi yang bersejarah. Dokumen ini ditandatangani bersama oleh Imam Akbar Ahmed Al Tayeb dan Paus Fransiskus di Abu Dhabi pada 2019. Presiden juga mengungkapkan kegembiraannya atas kolaborasi antara MHM cabang di Indonesia dan lembaga akademis dan keagamaan di tanah air untuk menyebarkan dan meningkatkan nilai-nilai persaudaraan dan hidup berdampingan secara regional dan global.
Atas nama MHM, Sekjen Konselor Abdelsalam bersama delegasi yang hadir menyamppaikan apresiasi, kepada bangsa Indonesia, para pemimpinan dan rakyatnya. Konselor Abdelsalam menegaskan bahwa Indonesia memiliki tempat khusus di hati seluruh umat Islam. Tidak hanya karena luasnya wilayah dan jumlah penduduknya, namun juga karena kekayaan sejarahnya, peradabannya yang unik, dan kisah inspiratif mengenai stabilitas, pembangunan, dan hidup berdampingan.
Sekretaris Jenderal dan delegasi MHM juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas sambutan baiknya terhadap MHM cabang regional. Kantor cabang regional ini akan berfungsi sebagai saluran komunikasi yang efektif dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Menurut Konselor Abdelsalam, para peserta dari berbagai negara memuji Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Agama dan Perubahan Iklim. Mereka juga memuji Indonesia atas upaya terdepan dalam mengatasi perubahan iklim.
Kepada Presiden Joko Widodo, Konselor Abdelsalam menegaskan bahwa MHM akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah, internasional, dan sipil Indonesia, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, untuk mewujudkan misinya dalam mempromosikan perdamaian dan menyebarkan nilai-nilai dialog, hidup berdampingan, dan persaudaraan.
sumber berita : klik disini