Untuk merealisasikan produktivitas pemikiran-pemikiran M. Quraish Shihab dalam bentuk tulisan yang sebelumnya tersebar di beberapa penerbit keislaman, didirikanlah penerbit Lentera Hati yang menjadi bisnis pilihan keluarga. Potensi besar penerbitan dan perbukuan keislaman meyakinkan untuk membentuk penerbitan dengan sumber daya penulis tunggal. Namun, dalam perjalanannya, penerbit ini bisa mengakomodir banyak penulis, pengembangan lini penerbitan (imprint) yang juga mempengaruhi ragam genre dan akhirnya mampu menjangkau ragam pembaca. 

Untuk mendukung upaya membumikan Al-Quran dengan perspektif moderasi, buku-buku yang diterbitkan Penerbit Lentera Hati sebagian besar bertemakan wacana keislaman, utamanya bidang tafsir Al-Quran. Seluruh buku dikemas dengan bahasa populer yang tujuannya tidak lain agar pesan-pesan yang disajikan bisa diserap dengan mudah oleh semua kalangan. Lentera Hati berusaha keras untuk melestarikan dan menyebarkan nilai-nilai luhur Islam, tanpa mengabaikan nilai-nilai baru yang tentu saja sejalan dengan tuntunan Islam.

Dari Pembaharuan, Kontroversi, Sampai Moderasi 

Logika Agama

Logika Agama menyajikan pemahaman yang seimbang seputar kedudukan wahyu pada satu pihak, dan peranan akal dalam membangun sikap keberagamaan yang benar pada pihak lain.

Kemungkinan apa saja yang bisa dijangkau akal untuk mempertemukan tuntunan agama pada satu pihak dan tuntutan zaman pada pihak lain.

Buku ini merekam gejolak pemikiran M. Quraish Shihab muda ketika sedang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Di dalamnya dibicarakan tentang perubahan dan evolusi, Islam dan akal, serta jalan pencerahan diri.

Perempuan

M. Quraish Shihab berusaha membentangkan aneka pendapat, baik pandangan ulama  terdahulu yang terkesan ketat maupun cendekiawan kontemporer yang dinilai longgar mengenai jilbab.

Penulis menghidangkan dalil dan argumentasi masing-masing pendapat seobjektif mungkin, sesuai nalar dan pertimbangan penulis, dengan harapan kita dapat memahami jalan pikiran semua pihak dan tidak saling menyalahkan, tuduh-menuduh, apalagi mengkafirkan antar-kita.

Yang terpenting, buku ini mengungkapkan hal-hal yang perlu diperhatikan agar pakaian dan tingkah laku tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan ajaran Islam

Sunnah Syiah – Bergandengan Tangan ! MUNGKINKAH ?

Sama halnya dengan persatuan, perbedaan adalah suatu keniscayaan. Islam sangat menoleransi aneka perbedaan yang ada di kalangan pemeluknya. Penghargaan Islam terhadap perbedaan lahir dari keyakinan bahwa perbedaan bukanlah penghalang bagi terciptanya persatuan. Perbedaan tidak identik dengan perselisihan. Perbedaan baru menjadi persoalan serius jika disertai dengan fanatisme buta. Fanatisme semacam inilah yang kerap memicu terjadinya perpecahan. 

Sunnah dan Syiah adalah dua aliran besar Islam yang lahir dari Islam yang satu. Sebagai dua saudara, masing-masing memiliki persamaan, juga perbedaan, dari mulai persoalan teologis sampai persoalan yang bersifat furu’iyah (rincian ajaran). Perbedaan keduanya lebih sering kita dengar ketimbang persamaannya. Betulkah demikian, bahwa perbedaan antara Sunnah dan Syiah itu lebih besar daripada persamaannya sehingga mustahil untuk mendamaikannya?

Buku ini mengkaji secara kritis konsep ajaran dan pemikiran antara Sunnah dan Syiah. Di dalamnya dikupas persoalan-persoalan krusial seperti: rukun Iman dan Islam kedua aliran, Imamah, sikap terhadap para sahabat Nabi saw., Raj‘ah, Badâ’, dan Taqîyah, serta perbedaan dalam furu’ (rincian ajaran).

Buku ini tidak dimaksudkan untuk mengajak mereka yang bermazhab Sunnah menyeberang ke mazhab Syiah, atau dari Syiah ke Sunnah, atau melebur keduanya menjadi satu. Tetapi ia berisi pemaparan untuk menguak kemungkinan-kemungkinan yang bisa ditempuh keduanya, Sunnah dan Syiah, untuk bekerja sama dalam koridor persatuan, ISLAM. Mungkinkah? Jawabannya bisa Anda dapatkan setelah membaca buku ini!

Yang Hilang dari Kita: Akhlak

Moral yang dipraktikkan dan diajarkan oleh leluhur bangsa kita, demikian juga yang diajarkan oleh agama, tidak lagi terlihat dalam kehidupan keseharian kita. Ia telah hilang, padahal ia adalah milik kita yang paling berharga lagi sangat dihargai orang lain. Ada sesuatu yang hilang dari kita, terutama dari orang-orang yang mestinya menjadi teladan.

Betapapun jika kita berkata, “Yang hilang dari kita,” kata kita di sini bukan menunjuk pribadi (Anda atau Dia), tetapi menunjuk masyarakat kita sebagai Muslim atau sebagai bangsa atau sebagai umat manusia. Umat Islam tidak mencerminkan ajaran Islam di tengah masyarakat. Dalam buku ini, dihidangkan sebagian kecil dari nilai-nilai akhlak Islami. Ini bukan saja karena nilai-nilai akhlak Islam amat banyak yang tidak mungkin dijangkau oleh buku ini, tetapi dengan memperhatikan satu-dua dari nilai-nilai yang dihidangkan itu dapat mengantar seseorang berakhlak luhur yang akhirnya mengantarnya ke surga.

Al-Maidah 51

Pada waktu yang belum lama berlalu, bangsa ini pernah gaduh oleh perdebatan seru yang nyaris melampaui batas menyangkut makna ayat 51 surah al-Maidah; sepenggal firman Tuhan yang mendadak jadi bahan perbincangan karena gesekan politik. Satu suasana politik yang kurang kondusif untuk membincangkan ayat tersebut dalam semangat ilmiah.

Dalam konteks penafsiran Al-Quran, seorang sangat sulit menghindari pengaruh kecenderungan, latar belakang pendidikan, perkembangan keilmuan, dan kondisi sosial-budaya, kendati ia berusaha tampil seobjektif mungkin. Karena itu, hanya dari satu ayat, sangat mungkin muncul beragam penafsiran dan perbedaan pandangan, baik antarulama pada masa lampau maupun—apalagi—antara ulama masa lampau dan ulama masa kini. Lebih-lebih, karena memang Al-Qur‘ân hammâlah lil wujûh. Al-Quran sendiri dapat menampung beragam makna.

Hal itu akan tampak jelas jika Anda melihat hasil penelusuran pandangan banyak penafsir menyangkut al-Maidah 51 sebagaimana dipaparkan dalam buku ini. Karya terbaru pakar tafsir kita, M. Quraish Shihab, ini menghidangkan pandangan empat puluh penafsir terkait al-Maidah 51, lalu mengulas dan menyimpulkan aneka hidangan pandangan tersebut dengan gaya khas Profesor Quraish. 

Karya ini sengaja dihadirkan hari-hari ini ketika kegaduhan telah reda, ketika kondisi telah lebih jernih, sehingga diharapkan al-Maidah 51 dapat dibaca dengan pikiran tenang dan dikaji dengan semangat ilmiah agar permata dalam ayat ini dapat diraih. Selamat mengaji dan mengkaji.

Tafsir Bayani

Semua orang yang bermaksud memahami makna Al-Quran memulai upayanya dengan mempelajari kosakatanya. Dalam studi Al-Quran pendekatan bahasa telah banyak digunakan dan terus berkembang hingga saat ini, namun belum banyak karya yang membahas secara cukup komprehensif terutama dalam karya berbahasa Indonesia.

Melalui karya terbaru yang berjudul Tafsir Bayani: Paradigma Bahasa dalam Kosakata Al-Quran, Dr. M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa paradigma bahasa atau corak penafsiran bayani adalah metode penafsiran yang paling mendasar. Sejarah pewahyuan (asbâb an-nuzûl) membuktikan bahwa Al-Quran tidak jarang mengubah makna semantik dari kata yang digunakan masyarakat Arab pada masa turunnya ke makna baru yang belum dikenal sebelumnya. Akibatnya, lahirlah antara lain makna kebahasaan yang baru dan berbeda sehingga menjadi ciri khas kosakata keagamaan Islam. 

Dalam buku ini, Dr. M. Quraish Shihab menghidupkan kembali paradigma bahasa dengan memilih dan menafsirkan (kembali) kosakata-kosakata Al-Quran yang menjadi pokok ajaran agama Islam. Kosakata yang dimaksud tentu tidak hanya sebatas terjemah, tetapi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemahaman makna ayat-ayat Al-Quran, termasuk rahasia perbedaan redaksinya kendati berbicara tentang persoalan yang sama. Semua yang bermaksud menggali pesan Al-Quran memulai upayanya dengan mempelajari makna kosakatanya.  

Buku Anak untuk Pendidikan Keluarga yang Sehat dan Inklusif

Seksualitas dan Interaksi

Buku ini lahir sebagai secercah jawaban atas sejumlah pertanyaan mengenai pandangan Islam menyangkut seks, misalnya bagaimana Islam memandang seks dan cara penyalurannya? Perlukah ia dibicarakan dan diajarkan kepada anak dan remaja? Bagaimana hal tersebut dibicarakan? Ini kemudian melahirkan banyak pertanyaan baru, misalnya apa itu cinta? Bagaimana dengan cinta sebelum pernikahan? Apa tujuan pernikahan? Apa substansi seks dan bagaimana mempraktikkannya? Adakah tuntunan Islam tentang hal-hal tersebut bahkan adakah dalam Al-Quran atau Sunnah Rasul saw. uraian menyangkut seks yang disampaikan di hadapan khalayak? Dan sebagainya.  

Tentu saja banyak ragam pertanyaan dan jawaban yang dikemukakan, baik oleh para pakar maupun orang kebanyakan sesuai usia, pengetahuan, dan kecenderungan masing-masing. Buku ini berusaha menjawab sekelumit dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, terdorong oleh maraknya persoalan seks dewasa ini.

Pada akhirnya, segala upaya kependidikan yang dapat membantu siapa pun menghadapi aneka problem mengenai dorongan seksual, merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan, apa pun nama yang diberikan menyangkut ragam pendidikan itu! Buku ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya dalam konteks tersebut, dengan jalan menghidangkan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi saw. sambil menjelaskan maksudnya walau secara singkat dan sederhana.

Hidup Bersama Al-Quran 1

Al-Quran tidak cukup dibaca atau dihafalkan, tapi juga dipelajari kembali saat umat Islam menghadapi pertanyaan baru yang meminta penjelasan atau pertanyaan lama yang meminta konfirmasi. Timbulnya pertanyaan sangat terkait dengan kondisi personal seseorang atau situasi sosial budaya masyarakat terus berubah. Peristiwa adalah sebentuk dialog umat Islam dengan Al-Quran sekaligus bagian dari hidup bersama Al-Quran.

Buku Hidup Bersama Al-Quran 1 tidak hanya berisi pertanyaan dan jawaban atau pembahasan berbagai topik keagamaan, tapi juga berisi pemahaman esensial berikut dalil-dalil terkait, untuk membangun kebiasaan baru belajar dan mengajar Islam yang konseptual, positif, aktif, dan relevan. 

Semoga pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang ajaran Islam yang moderat (wasathiyyah), yang berarti tengahan, adil, seimbang, baik. Kita perlu berada di titik tengah di antara dua ekstrem beragama: mereka yang bersikap terlalu longgar, tunduk pada perilaku serta pemikiran yang mengakibatkan Islam kehilangan jati dirinya dan mereka yang menafikan perkembangan dan perubahan zaman dengan bersikap eksklusif dan menutup diri pada keberagaman.

Hidup Bersama Al-Quran 2

Kita hidup di zaman yang penuh dengan perubahan. Pandemi, perkembangan sains dan teknologi, perang serta kerusakan lingkungan dan kesenjangan ekonomi, sesungguhnya bukan hanya gambaran awal tentang apa yang akan jadi tantangan bagi kita semua di masa depan, tetapi juga pengingat khususnya bagi para pendidik bahwa ada pola berulang dari bagaimana manusia membangun peradaban, bagaimana lensa agama dan praktik keberagaman memengaruhi kehidupan. Dalam hal ini, peran moderasi akidah dan pendidikan transformatif sangat besar. 

Di buku kedua Hidup Bersama Al-Quran ini, tanya jawab, pemahaman dasar, yang disertai rujukan dalil dari Al-Quran dan sunnah dapat membantu kita menemukan esensi, yang melalui pembahasannya, ada formula-formula yang memudahkan untuk proses belajar. Poin-poin itu sekaligus diharapkan memberi dasar di mana, bagaimana dan tentang apa diskusi dua arah antar anak dan orang dewasa, bisa terjadi di ekosistem pendidikan kita.

Keluarga kita: Mencintai dengan Lebih Baik (Edisi Diperbarui)

Tidak ada orangtua yang tidak mencintai anaknya. Atau keluarga yang tidak saling cinta, walaupun untuk sebagian orang prosesnya tidak instan. Namun, niat baik dan cinta yang lebih banyak hampir selalu tidak cukup. Bukan soal banyaknya cinta, tapi memilih mencintai dengan lebih baik.

Keluarga kita mendambakan anak yang bahagia, mandiri, dan cerdas. Mempraktikkan Hubungan Reflektif akan menumbuhkan anak dan anggota keluarga kita yang bahagia. Menumbuhkan disiplin diri melalui Disiplin Positif adalah modal utama pendidikan dalam keluarga yang mendorong kemandirian jangka panjang. Menerapkan Belajar Efektif untuk menumbuhkan anak yang cerdas butuh proses dan dukungan berkelanjutan dari seluruh anggota keluarga.

Keluarga Kita memberikan pedoman pengasuhan berdasar pengalaman sebagai orangtua, dikurasi oleh pakar, serta didasari riset dan praktik baik di bidang pendidikan dan psikologi anak. Pertanyaan-pertanyaan dari orangtua, kakek-nenek, bahkan guru tentang pendidikan keluarga juga dibahas tuntas.

Semoga buku ini dapat menjadi teman seperjalanan yang baik untuk keluarga kita, keluarga Indonesia.

Penjaga Cahaya

Kumala dan Galang punya kakek seorang penjaga mercusuar. Malam itu, setelah mengaji ayat tentang cahaya, mereka melihat lampu mercusuar mati. Kumala dan Galang bergegas menuju mercusuar. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Andi, sepupu mereka. Kumala, Galang, dan Andi membantu kakek mengambil minyak agar lampu mercusuar hidup kembali. Mereka belajar perumpamaan cahaya yang diberikan Allah ibarat mercusuar yang menjadi petunjuk bagi kapal yang tengah mengarungi lautan. mengarungi lautan.

Kareem & Khaleel Mencari Allah

Setiap hari sebelum matahari terbit, Kareem dan Khaleel berdoa kenapa mereka bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Namun kali ini, saat Kareem tengah berdoa, ia tiba-tiba penasaran.

Apakah Allah bisa mendengar doa kita? Di mana Allah? Ikuti Kareem dan Khaleel dalam petualangan mencari Allah sekaligus pertemuan mereka dengan teman-teman baru yang tak terduga dalam perjalanan.

Dari Pendidikan, Pengembangan Diri, hingga Pemberdayaan Perempuan

Semua Murid Semua Guru

Terdiri dari 4 judul, seri Semua Murid Semua Guru berisi catatan dan refleksi Najelaa Shihab mengenai dunia pendidikan indonesia yang luar biasa luas dan panjang. Pendidikan seringkali disalahkan untuk banyak masalah bangsa, sementara pendidik sering kesepian saat berusaha konsisten dalam perjuangan. Perubahan pendidikan di Indonesia hanya akan terjadi bila kita mau melakukan refleksi atas asumsi dan melepaskan ikatan berlebihan pada masa lampau. Perubahan pendidikan di Indonesia hanya akan terjadi bila kita mampu membela kepentingan anak di setiap kebijakan dan melihat pendidikan lebih dari sekedar sekolah.

Begitu banyak kegagalan paham yang bisa kita atasi dengan kegemaran belajar. Kita SEMUA MURID. Begitu banyak peran yang kita bisa ambil dan teladan yang bisa kita lakukan. Kita SEMUA GURU.

Tulisan-tulisan di buku ini, dalam bentuk harapan dan ajakan optimis ataupun kritis, bertujuan untuk meningkatkan kepedulian Indonesia yang kita cita-citakan di masa depan bukan hanya ada dalam bayangan, ia sudah hadir setiap hari, lewat apa yang terjadi pada anak-anak kita di ruang keluarga dan kelas saat ini.

Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

Cinta yang menjadi judul buku ini sangat luas artinya. Lembaran-lembaran ini menggambarkan hubungan dan harapan dalam spektrum konteks yang sangat beragam—sebagian diantaranya menguras air mata, sebagian menyalakan semangat mencapai cita-cita. Menjaga diri, saling mengapresiasi, dan memelihara semesta—begitu banyak kewajiban perempuan sejak hari pertamanya di dunia, tapi menulis dan membaca seharusnya jadi menu harian yang tak terlewatkan di segala usia.

Cinta yang dilabel “terlalu sempurna”
karena kekurangannya pun dihitung sebagai
bagian yang pantas dijaga 

Cinta yang punya suara, bukan hanya gema,
cinta yang dipilih, bukan hanya dikasih

Cinta yang muncul bukan hanya dalam puisi,
tapi dari hasil observasi 

Cinta yang hadir bersama seribu ketakutan berbeda,
namun rasa takut kehilangannya selalu lebih dari segalanya   

Semoga buku ini sampai kepada sebanyak mungkin Ratu atau Putri untuk mempertajam samurai mereka; para peneliti atau mufassir kitab suci untuk memperdalam dedikasi keilmuannya; ibu tiri, ibu yang mengadopsi, atau sedang menyusui untuk menguatkan keluarganya; pahlawan lingkungan atau pengusaha teknologi untuk menghadapi apa pun yang mengerdilkan masa depan kita.

Your Job is Not Your Career (Edisi Revisi) 

Are you happy with your career? 

Sebuah kalimat pembuka yang mengguncang. Inilah buku pertama dari seri buku pengembangan diri yang akan dituntaskan René Suhardono, penulisnya. Buku yang meledak dan diminati terutama oleh pelajar, mahasiswa, dan anak muda secara umum. Tidak heran, karena perspektif René memang menarik dan cukup berbeda, kala itu, dalam memandang karir dan kehidupan, yang seolah membongkar persepsi lama. Buku ini juga sekaligus terasa seperti jawaban bagi segenap insan yang tengah gundah gulana. 

René menyoal bagaimana kita perlu punya sudut pandang baru mengenai karir, pekerjaan, dan kehidupan—khususnya tujuan hidup, yang tentunya: bahagia

Your Career Workbook

Buku ini ditulis dan didesain untuk menemani 2 buku yang telah diterbitkan sebelumnya, Your Job is Not Your Career (2021) dan Life Crisis: Dealing with Meaninglessness (2022) atas usulan beberapa sahabat penulis dan pembaca untuk secara khusus memisahkan lembaran latihan dan worksheet.

Your Journey Book tersusun dalam lima bagian, yaitu;

  1. observasi pekerjaan & karier yang Anda minati,
  2. diri & aspirasi, bukan cuma ambisi,
  3. realitas & cara pandang,
  4. krisis & progress, dan
  5. distraksi & kebersyukuran

Penulis menggunakan berbagai metode/alat/teknik yang sebagian dari hasil uji coba sendiri dan sebagian lainnya diperoleh dari berbagai referensi yang diadaptasi. Buku ini tidak hanya untuk dibaca atau dituliskan, tetapi untuk dijadikan sebagai teman jalan perjalanan kehidupan profesional anda.

René Suhardono, penulisnya, adalah seorang pembicara publik dan life coach. Tercatat beberapa kali mendirikan beberapa usaha, menjabat non-executive board member hingga advisor bagi C-Level pada BUMN/BUMD dan perusahaan multinasional.

René meyakini orang tersesat bukan karena tidak tahu mau ke mana, namun karena tidak tahu sedang berada di mana atau tidak paham potensi diri, tata kendali diri dan aspirasi diri. Dunia yang semakin bising semakin memudahkan orang untuk tersesat.

Siap-Siap Jadi Orangtua

Tidak ada orangtua yang sempurna. Yang ada adalah kita para orangtua pembelajar bertumbuh bersama seiring perkembangan anak. Siap-siap Jadi Orangtua mengajak Anda untuk mempersiapkan diri dan menemukan solusi atas permasalahan yang kerap ditemui dalam proses pengasuhan selama 1000 hari pertama kehidupan anak.

Buku ini tersedia dalam bentuk buku dan kelas online berisi materi yang saling melengkapi (Blended Learning). Buku ini akan memantik Anda berefleksi dengan tanya jawab dan cerita pengalaman yang umumnya dialami orangtua, serta menemani Anda dalam mempersiapkan dan menjalani masa kehamilan menghadapi persalinan menyusui hingga pengasuhan di dua tahun pertama usia anak. Karena perjalanan pengasuhan setiap (calon) orangtua berbeda dan unik tidak ada tips instan atau metode pengasuhan terbaik dalam buku ini.

Siap-siap jadi Orangtua bukan bermaksud membuat Anda menjadi orangtua yang ahli melainkan orangtua yang percaya diri konsisten dalam proses mau terus berkembang seiring perkembangan anak sehingga pada akhirnya dapat mencintai dengan lebih baik. Mau bersiap jadi orangtua sepanjang masa bersama-sama karena pengasuhan adalah urusan bersama.

Merangkum Isu Sosial-Politik Indonesia: Dari Korupsi sampai Perusakan Lingkungan

Islam & Politik: Perilaku Politik Berkeadaban

“Jika Anda membawa agama ke ranah politik, maka Anda merusak politik, dan jika Anda membawa politik ke ranah agama, maka Anda merusak agama.”

Kondisi ini lahir ketika politik tidak lagi disertai perilaku berkeadaban sehingga melampaui batas-batas kewajaran dalam mempraktikannya atau hal itu lahir ketika agama dipahami secara sangat kaku. Agama tidak dijadikan pedoman politik dan politik pun tidak berfungsi sebagaimana diharapkan, yaitu menciptakan suasana aman dan damai yang pada gilirannya melahirkan kesejahteraan hidup duniawi dan kebahagiaan ukhrawi.

Melalui buku ini, Prof. Dr. M. Quraish Shihab membahas bagaimana Al-Quran memberi petunjuk dan bagaimana Nabi Muhammad saw. mempraktikkan politik yang berkeadaban yang sebenarnya dapat dijadikan pedoman dalam politik.

Islam & Lingkungan

Problem lingkungan adalah problem yang amat dekat dengan kita dan amat sangat memengaruhi kehidupan manusia sehari-hari, bahwa masalah lingkungan merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan secara bersama pula, dan ia tidak hanya mengancam generasi masa kini, tetapi juga generasi mendatang adalah isu yang harus dibicarakan dan disuarakan lebih keras lagi. 

Buku karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab ini mengajak kita untuk membacanya dalam perspektif Al-Quran dan sunnah. Buku ini menjelaskan tuntunan dan prinsip-prinsip hubungan manusia dengan alam dalam Islam, bahwa makna kekhalifahan manusia di bumi dalam arti persahabatan bukan kepemilikan apalagi eksploitasi alam, yang pada akhirnya ada tuntunan hidup dalam keseimbangan dan keserasian. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem yang seimbang sehingga alam raya dapat berjalan sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Merdeka Belajar

Apa sebenarnya tujuan pendidikan? Jika tujuannya agar anak mampu mengerjakan ujian. Kita cukup mengajarkan cara menjawab soal-soal ujian dengan benar. Jika tujuannya agar anak mampu mempelajari dan menjawab tantangan hidup, selaku pendidik kita perlu mengajarkan murid untuk merdeka belajar.

Proses belajar yang bermakna mensyaratkan kemerdekaan guru dan murid dalam menentukan tujuan dan cara belajar yang efektif. Guru merdeka menemukan panduan yang pas antara tuntutan kurikulum kebutuhan murid dan situasi lokal. Murid merdeka menetapkan tujuan belajar bersama memilih cara belajar yang efektif dan terbuka melakukan refleksi bersama guru.

Pendidik yang percaya pada merdeka belajar pun masih butuh beragam dukungan dari sesama rekan guru. Buku ini adalah bentuk dukungan dari Komunitas Guru Belajar untuk semua guru di seluruh penjuru Nusantara.

Buku ini melengkapi referensi tentang pengembangan guru di Indonesia yang masih jarang dipercakapkan oleh kelompok subjek gurunya sendiri. Konsep, konteks, praktek, dan dampak yang diuraikan dalam buku ini jelas menunjukkan bahwa siklus belajar mulai dari penemuan sampai publikasi dilakukan oleh para penulis yang berefleksi dalam penerbitan buku ini.

Where you can find us

Office Address:

Gudang PT Lentera Hati

Jl. Otista Raya Gg Lurah No 55

Ciputat – Tangerang Selatan

Phone: +62 21 7423118

E-Mail: info@lenterahati.com